Rusman Hadi, S.Kep |
SMKKes - Hidup ini seringkali dikatakan sebuah misteri. Pasalnya sesseorang yang telah memilki cita-cita sejak kecil, kadang berbalik arah 180 derajat. Ada orang yang bercita-cita sejak kecil menjadi pengusaha, namun setelah besar, kadang-kadang pekerjaan yang diperolehnya menjadi guru.
Sebut saja misalnya, Rusman Hadi yang sejak kecil bercita-cita menjadi pengusaha, namun setelah wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Lombok Timur, malah cita-cita itu beralih menjadi seorang guru. Lalu apa alasannya mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Hamzar Bayan? Berikut penuturannya kepada media.
Rusman Hadi lahir di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur pada 12 Januari 1989. Seperti kebanyakan anak seusianya, sejak masuk sekolah di SDN 3 Sembalun Bumbung, dirinya sudah mulai bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses. Cita-cita ini cukup wajar, karena mengingat ditempat kelahirannya adalah banyak petani bawang putih.
“Setiap hari saya melihat para pengusaha bawang putih lalu lalang di Desa Sembalun, sehingga saya bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses. Cita-cita ini masih melekat hingga tamat di SMP Karang Baru Kecamatan Wanasaba pada tahun 2005. Setelah saya tamat SMP, saya melanjutkan pendidikan ke SMAN Kecamatan Narmada-Lombok Barat dan tamat pada tahun 2008”, katanya.
Mengapa SMAnya diluar kabupaten? Menjawab pertanyaan tersebut, Rusman Hadi mengaku hanya ingin mencari pengalaman. Dan cita-cita menjadi pengusaha itu kandas ditengah jalan, setelah kuliah di Sekolah Tinnggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar Lombok Timur. “Sejak masuk kuliah cita-cita menjadi pengusaha beralih menjadi perawat. Tapi keinginan itupun kembali kandas setelah wisuda di STIKES pada tahun 2013 dan beralih mendirikan SMK Kesehatan Hamzar Bayan yang sekaligus menjadi kepala dan guru SMK Kesehatan yang kami dirikan bersama kawan-kawan”, cetusnya sambil tersenyum.
Semasa kuliah, lanjut Rusman Hadi, banyak tawaran dari luar seperti dari Puskesmas, tapi tetap ditolak, karena dirinya ingin membuktikan kemampuannya untuk mendirikan sebuah lapangan kerja dengan cara mendirikan SMK Kesehatan Hamzar yang saat ini masih dalam proses pengurusan perijinan.
“Sebagai generasi muda, kami ingin membuktikan kepada masyarakat akan kemampuan para sarjana alumni STIKES Hamzar untuk membuka lapangan kerja, apakah kami mampu atau tidak. Selain itu juga perjuangan ini mendapat dukungan penuh dari Pembina Yayasan Maraqitta’limat provinsi NTB, TG. Drs. H. Hazmi Hamzar, SH”, katanya.
Mampukah anda bertahan menjadi guru yang belum jelas penghasilannya ini? “Insya Allah dengan kebersamaan saya akan bertahan dan tetap exsis memperjuangkan SMK Kesehatan Hamzar sampai benar-benar sukses. Dan jika ini sukses, cita-cita saya mengembangkan STIKES di kabupaten Dayan Gunung ini”, jawabnya serius.
Pengamatan penulis, ternyata apa yang diperjuangkan oleh alumni STIKES Hamzar ini sudah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Karena sejak pertengahan tahun 2013, mereka berjuang mendirikan SMK Kesehatan Hamzar Bayan, yang kini sejumlah siswanya sudah mulai aktif belajar. Kita berharap semoga proses perijinan SMK Kesehatan yang satu-satunya di bumi Tioq-Tata-Tunaq ini segera terwujud. Demikian juga kepada pemerintah yang dalam hal ini Dikbudpora KLU, diminta untuk memberikan kemudahan dalam proses perijinan. (MS)
Sebut saja misalnya, Rusman Hadi yang sejak kecil bercita-cita menjadi pengusaha, namun setelah wisuda di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hamzar Lombok Timur, malah cita-cita itu beralih menjadi seorang guru. Lalu apa alasannya mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan Hamzar Bayan? Berikut penuturannya kepada media.
Rusman Hadi lahir di Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur pada 12 Januari 1989. Seperti kebanyakan anak seusianya, sejak masuk sekolah di SDN 3 Sembalun Bumbung, dirinya sudah mulai bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses. Cita-cita ini cukup wajar, karena mengingat ditempat kelahirannya adalah banyak petani bawang putih.
“Setiap hari saya melihat para pengusaha bawang putih lalu lalang di Desa Sembalun, sehingga saya bercita-cita ingin menjadi pengusaha sukses. Cita-cita ini masih melekat hingga tamat di SMP Karang Baru Kecamatan Wanasaba pada tahun 2005. Setelah saya tamat SMP, saya melanjutkan pendidikan ke SMAN Kecamatan Narmada-Lombok Barat dan tamat pada tahun 2008”, katanya.
Mengapa SMAnya diluar kabupaten? Menjawab pertanyaan tersebut, Rusman Hadi mengaku hanya ingin mencari pengalaman. Dan cita-cita menjadi pengusaha itu kandas ditengah jalan, setelah kuliah di Sekolah Tinnggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Hamzar Lombok Timur. “Sejak masuk kuliah cita-cita menjadi pengusaha beralih menjadi perawat. Tapi keinginan itupun kembali kandas setelah wisuda di STIKES pada tahun 2013 dan beralih mendirikan SMK Kesehatan Hamzar Bayan yang sekaligus menjadi kepala dan guru SMK Kesehatan yang kami dirikan bersama kawan-kawan”, cetusnya sambil tersenyum.
Semasa kuliah, lanjut Rusman Hadi, banyak tawaran dari luar seperti dari Puskesmas, tapi tetap ditolak, karena dirinya ingin membuktikan kemampuannya untuk mendirikan sebuah lapangan kerja dengan cara mendirikan SMK Kesehatan Hamzar yang saat ini masih dalam proses pengurusan perijinan.
“Sebagai generasi muda, kami ingin membuktikan kepada masyarakat akan kemampuan para sarjana alumni STIKES Hamzar untuk membuka lapangan kerja, apakah kami mampu atau tidak. Selain itu juga perjuangan ini mendapat dukungan penuh dari Pembina Yayasan Maraqitta’limat provinsi NTB, TG. Drs. H. Hazmi Hamzar, SH”, katanya.
Mampukah anda bertahan menjadi guru yang belum jelas penghasilannya ini? “Insya Allah dengan kebersamaan saya akan bertahan dan tetap exsis memperjuangkan SMK Kesehatan Hamzar sampai benar-benar sukses. Dan jika ini sukses, cita-cita saya mengembangkan STIKES di kabupaten Dayan Gunung ini”, jawabnya serius.
Pengamatan penulis, ternyata apa yang diperjuangkan oleh alumni STIKES Hamzar ini sudah mulai menunjukkan hasil yang menggembirakan. Karena sejak pertengahan tahun 2013, mereka berjuang mendirikan SMK Kesehatan Hamzar Bayan, yang kini sejumlah siswanya sudah mulai aktif belajar. Kita berharap semoga proses perijinan SMK Kesehatan yang satu-satunya di bumi Tioq-Tata-Tunaq ini segera terwujud. Demikian juga kepada pemerintah yang dalam hal ini Dikbudpora KLU, diminta untuk memberikan kemudahan dalam proses perijinan. (MS)
Selamat berjuang kawan semoga sukses. Ingat perjuangan itu tak mengenal kata lelah
BalasHapus